Kamis, 18 Desember 2014


Bisnis Tahu Pedas Arif Kini Beromzet Rp7,5 Juta pe Bulan

- See more at: http://www.seputarukm.com/bisnis-tahu-pedas-arif-kini-beromzet-rp75-juta-pe-bulan/#sthash.EpXGWexX.

Bisnis Tahu Pedas Arif Kini Beromzet Rp7,5 Juta pe Bulan

tahu pedas
Peluang bisnis makanan olahan tahu masih menjanjikan. Salah satu menu olahan tahu yang sekarang sedang populer adalah tahu pedas. Lantaran lagi diminati, banyak pengusaha kuliner tergiur ke bisnis olahan tahu ini.
Salah satunya adalah Arif Firdaus, pemilik Tahu Red Hot Thalia di Jakarta. Berdiri pada Maret 2012, dua bulan kemudian Arif resmi menawarkan kemitraan Tahu Red Hot Thalia. Saat ini, telah berdiri 22 gerai tahu Red Hot Thalia yang berlokasi di Jakarta, Depok, Cikarang, dan Karawaci.
Dari 22 gerai itu, satu di antaranya milik pusat. Sementara, sisanya dimiliki mitra. “Untuk menjadi mitra Tahu Red Hot, ada dua jenis paket kemitraan yang kami tawarkan,” tutur Arif, seperti dikutip, Jumat (12/2/2013).
Pertama, paket dengan biaya investasi Rp 4,5 juta. Mitra akan memperoleh booth ukuran kecil, kompor, tabung gas kecil, perlengkapan memasak, bahan baku awal serta pelatihan membuat tahu.
Kedua, paket dengan biaya investasi Rp 7,5 juta. Dalam paket ini, mitra mendapatkan booth ukuran besar dengan jenis kompor yang lebih berkualitas. Di luar itu, fasilitas yang didapat relatif sama dengan paket pertama.
Menu yang dijual bukan saja tahu pedas. Untuk paket ini, Arif menyediakan menu tambahan, seperti lumpia udang dan kekian. Ia mengklaim, kedua menu tambahan itu tidak kalah enak dari tahu pedas buatannya.
Khusus tahu pedas, Arif mengklaim, rasanya lebih gurih dibanding pemain lainnya. “Tahu pedas kami digoreng sangat kering sehingga bisa tahan lebih lama,” katanya.
Tingkat kepedasannya juga dinilai pas. Dalam arti, tidak terlalu pedas sehingga masih bisa disantap oleh banyak orang. Seluruh menu camilan hasil kreasinya ini dijual seharga Rp 2.000 per buah.
Arif menargetkan, mitra bisa menjual 150 tahu per hari. Dengan begitu, omzet yang diperoleh setiap bulan sekitar Rp 7,5 juta. Dengan laba 30 persen dari omzet, mitra diproduksikan bisa balik modal dalam waktu tiga bulan hingga empat bulan. (SPC/25/Tribunews)
- See more at: http://www.seputarukm.com/bisnis-tahu-pedas-arif-kini-beromzet-rp75-juta-pe-bulan/#sthash.EpXGWexX.dpuf

Bisnis Tahu Pedas Arif Kini Beromzet Rp7,5 Juta pe Bulan

tahu pedas
Peluang bisnis makanan olahan tahu masih menjanjikan. Salah satu menu olahan tahu yang sekarang sedang populer adalah tahu pedas. Lantaran lagi diminati, banyak pengusaha kuliner tergiur ke bisnis olahan tahu ini.
Salah satunya adalah Arif Firdaus, pemilik Tahu Red Hot Thalia di Jakarta. Berdiri pada Maret 2012, dua bulan kemudian Arif resmi menawarkan kemitraan Tahu Red Hot Thalia. Saat ini, telah berdiri 22 gerai tahu Red Hot Thalia yang berlokasi di Jakarta, Depok, Cikarang, dan Karawaci.
Dari 22 gerai itu, satu di antaranya milik pusat. Sementara, sisanya dimiliki mitra. “Untuk menjadi mitra Tahu Red Hot, ada dua jenis paket kemitraan yang kami tawarkan,” tutur Arif, seperti dikutip, Jumat (12/2/2013).
Pertama, paket dengan biaya investasi Rp 4,5 juta. Mitra akan memperoleh booth ukuran kecil, kompor, tabung gas kecil, perlengkapan memasak, bahan baku awal serta pelatihan membuat tahu.
Kedua, paket dengan biaya investasi Rp 7,5 juta. Dalam paket ini, mitra mendapatkan booth ukuran besar dengan jenis kompor yang lebih berkualitas. Di luar itu, fasilitas yang didapat relatif sama dengan paket pertama.
Menu yang dijual bukan saja tahu pedas. Untuk paket ini, Arif menyediakan menu tambahan, seperti lumpia udang dan kekian. Ia mengklaim, kedua menu tambahan itu tidak kalah enak dari tahu pedas buatannya.
Khusus tahu pedas, Arif mengklaim, rasanya lebih gurih dibanding pemain lainnya. “Tahu pedas kami digoreng sangat kering sehingga bisa tahan lebih lama,” katanya.
Tingkat kepedasannya juga dinilai pas. Dalam arti, tidak terlalu pedas sehingga masih bisa disantap oleh banyak orang. Seluruh menu camilan hasil kreasinya ini dijual seharga Rp 2.000 per buah.
Arif menargetkan, mitra bisa menjual 150 tahu per hari. Dengan begitu, omzet yang diperoleh setiap bulan sekitar Rp 7,5 juta. Dengan laba 30 persen dari omzet, mitra diproduksikan bisa balik modal dalam waktu tiga bulan hingga empat bulan. (SPC/25/Tribunews)
- See more at: http://www.seputarukm.com/bisnis-tahu-pedas-arif-kini-beromzet-rp75-juta-pe-bulan/#sthash.EpXGWexX.dpuf

Bisnis Tahu Pedas Arif Kini Beromzet Rp7,5 Juta pe Bulan

tahu pedas
Peluang bisnis makanan olahan tahu masih menjanjikan. Salah satu menu olahan tahu yang sekarang sedang populer adalah tahu pedas. Lantaran lagi diminati, banyak pengusaha kuliner tergiur ke bisnis olahan tahu ini.
Salah satunya adalah Arif Firdaus, pemilik Tahu Red Hot Thalia di Jakarta. Berdiri pada Maret 2012, dua bulan kemudian Arif resmi menawarkan kemitraan Tahu Red Hot Thalia. Saat ini, telah berdiri 22 gerai tahu Red Hot Thalia yang berlokasi di Jakarta, Depok, Cikarang, dan Karawaci.
Dari 22 gerai itu, satu di antaranya milik pusat. Sementara, sisanya dimiliki mitra. “Untuk menjadi mitra Tahu Red Hot, ada dua jenis paket kemitraan yang kami tawarkan,” tutur Arif, seperti dikutip, Jumat (12/2/2013).
Pertama, paket dengan biaya investasi Rp 4,5 juta. Mitra akan memperoleh booth ukuran kecil, kompor, tabung gas kecil, perlengkapan memasak, bahan baku awal serta pelatihan membuat tahu.
Kedua, paket dengan biaya investasi Rp 7,5 juta. Dalam paket ini, mitra mendapatkan booth ukuran besar dengan jenis kompor yang lebih berkualitas. Di luar itu, fasilitas yang didapat relatif sama dengan paket pertama.
Menu yang dijual bukan saja tahu pedas. Untuk paket ini, Arif menyediakan menu tambahan, seperti lumpia udang dan kekian. Ia mengklaim, kedua menu tambahan itu tidak kalah enak dari tahu pedas buatannya.
Khusus tahu pedas, Arif mengklaim, rasanya lebih gurih dibanding pemain lainnya. “Tahu pedas kami digoreng sangat kering sehingga bisa tahan lebih lama,” katanya.
Tingkat kepedasannya juga dinilai pas. Dalam arti, tidak terlalu pedas sehingga masih bisa disantap oleh banyak orang. Seluruh menu camilan hasil kreasinya ini dijual seharga Rp 2.000 per buah.
Arif menargetkan, mitra bisa menjual 150 tahu per hari. Dengan begitu, omzet yang diperoleh setiap bulan sekitar Rp 7,5 juta. Dengan laba 30 persen dari omzet, mitra diproduksikan bisa balik modal dalam waktu tiga bulan hingga empat bulan. (SPC/25/Tribunews)
- See more at: http://www.seputarukm.com/bisnis-tahu-pedas-arif-kini-beromzet-rp75-juta-pe-bulan/#sthash.EpXGWexX.dpuf

Bisnis Tahu Pedas Arif Kini Beromzet Rp7,5 Juta pe Bulan

tahu pedas
Peluang bisnis makanan olahan tahu masih menjanjikan. Salah satu menu olahan tahu yang sekarang sedang populer adalah tahu pedas. Lantaran lagi diminati, banyak pengusaha kuliner tergiur ke bisnis olahan tahu ini.
Salah satunya adalah Arif Firdaus, pemilik Tahu Red Hot Thalia di Jakarta. Berdiri pada Maret 2012, dua bulan kemudian Arif resmi menawarkan kemitraan Tahu Red Hot Thalia. Saat ini, telah berdiri 22 gerai tahu Red Hot Thalia yang berlokasi di Jakarta, Depok, Cikarang, dan Karawaci.
Dari 22 gerai itu, satu di antaranya milik pusat. Sementara, sisanya dimiliki mitra. “Untuk menjadi mitra Tahu Red Hot, ada dua jenis paket kemitraan yang kami tawarkan,” tutur Arif, seperti dikutip, Jumat (12/2/2013).
Pertama, paket dengan biaya investasi Rp 4,5 juta. Mitra akan memperoleh booth ukuran kecil, kompor, tabung gas kecil, perlengkapan memasak, bahan baku awal serta pelatihan membuat tahu.
Kedua, paket dengan biaya investasi Rp 7,5 juta. Dalam paket ini, mitra mendapatkan booth ukuran besar dengan jenis kompor yang lebih berkualitas. Di luar itu, fasilitas yang didapat relatif sama dengan paket pertama.
Menu yang dijual bukan saja tahu pedas. Untuk paket ini, Arif menyediakan menu tambahan, seperti lumpia udang dan kekian. Ia mengklaim, kedua menu tambahan itu tidak kalah enak dari tahu pedas buatannya.
Khusus tahu pedas, Arif mengklaim, rasanya lebih gurih dibanding pemain lainnya. “Tahu pedas kami digoreng sangat kering sehingga bisa tahan lebih lama,” katanya.
Tingkat kepedasannya juga dinilai pas. Dalam arti, tidak terlalu pedas sehingga masih bisa disantap oleh banyak orang. Seluruh menu camilan hasil kreasinya ini dijual seharga Rp 2.000 per buah.
Arif menargetkan, mitra bisa menjual 150 tahu per hari. Dengan begitu, omzet yang diperoleh setiap bulan sekitar Rp 7,5 juta. Dengan laba 30 persen dari omzet, mitra diproduksikan bisa balik modal dalam waktu tiga bulan hingga empat bulan. (SPC/25/Tribunews)
- See more at: http://www.seputarukm.com/bisnis-tahu-pedas-arif-kini-beromzet-rp75-juta-pe-bulan/#sthash.EpXGWexX.dpuf

Bisnis Tahu Pedas Arif Kini Beromzet Rp7,5 Juta pe Bulan

- See more at: http://www.seputarukm.com/bisnis-tahu-pedas-arif-kini-beromzet-rp75-juta-pe-bulan/#sthash.EpXGWexX.dpuf

Bisnis Tahu Pedas Arif Kini Beromzet Rp7,5 Juta pe Bulan

- See more at: http://www.seputarukm.com/bisnis-tahu-pedas-arif-kini-beromzet-rp75-juta-pe-bulan/#sthash.EpXGWexX.dpuf

Bisnis Tahu Pedas Arif Kini Beromzet Rp7,5 Juta pe Bulan

- See more at: http://www.seputarukm.com/bisnis-tahu-pedas-arif-kini-beromzet-rp75-juta-pe-bulan/#sthash.EpXGWexX.dpuf


Yakult
Yakult (ヤクルト Yakuruto?) adalah minuman probiotik mirip yogurt yang dibuat dari fermentasi skimmed milk dan gula dengan bakteri Lactobacillus casei. Karena L. casei Shirota dapat ditemui dalam sistem pencernaan, Yakult dipromosikan sebagai minuman yang baik untuk kesehatan.
Namanya berasal dari jahurto, bahasa Esperanto untuk "yoghurt". Yakult ditemukan oleh doktor Minoru Shirota pada 1930. Pada 1935, ia mendirikan Yakult Honsha Co., Ltd. (株式会社ヤクルト本社 Kabushiki-gaisha Yakuruto Honsha?) (TYO: 2267) untuk memasarkan minuman ini. Sejak saat itu, Yakult telah memperkenalkan berbagai minuman yang mengandung bakteri Bifidobacterium breve, dan telah menggunakan lactobacilli untuk mengembangkan kosmetika. Yakult Honsha juga memainkan peran penting dalam penelitian obat kemotrapi irinotecan.
Yakult juga memiliki salah satu tim bisbol terbesar di Jepang, Tokyo Yakult Swallows.
Saat ini, Yakult diproduksi dan dijual di Jepang, Asia, Australia, Amerika Latin, dan Eropa, walaupun bakterinya masih diimpor dari Jepang.
Proses Produksi
I. Proses Pembuatan Seed Starter (Proses A)
Skim milk powder dan glukosa dilarutkan dengan air kemudian disterilisasi dan difermentasi dengan penambahan Lactobacillus casei Shirota strain di dalam tangki pembibitan (Seed tank)
II. Proses pembuatan Susu Fermentasi
1. Susu bubuk skim dan Glukosa dituang ke dalam silo.
2. Susu bubuk Skim dan Glukosa dari Silo Tank selanjutnya dilarutkan menggunakan air panas di dalam Disolving Tank.
3. Setelah proses pelarutan sempurna, larutan difilter dan ditransfer ke mesin Ultra High Temperature (UHT) untuk disterilisasi pada temperatur sekitar 120oC. Dari mesin UHT selanjutnya larutan susu steril ini ditransfer ke Culture Tank.
4. Untuk mendapatkan warna khas Yakult, susu dipanaskan dengan suhu sekitar 98oC.
5. Proses penambahan seed starter (lihat proses A)
6. Proses fermentasi sejak proses seeding sampai didapatkannya suatu susu fermentasi sesuai standar mutu yang diterapkan
7. Susu fermentasi yang sudah memenuhi standar mutu selanjutnya dihomogenisasi menggunakan mesin homogenizer
III. Proses Pembuatan Sirup (Proses C)
1. Sukrosa (gula rafinasi dituang ke dalam Silo Tank
2. Sukrosa (gula rafinasi) dari Silo tank selanjutnya dilarutkan menggunakan air panas di dalam Disolving Tank
3. Setelah larut sempurna, sirup ditransfer ke mesin HTST (High Temperature Short Time) untuk disterilisasi
IV. Proses Mixing-1 (Proses D)
Proses Mixing-1 adalah proses dimana susu fermentasi dari mesin Homogenizer (Hasil proses B) ditrensfer ke Storage Tank yang sudah berisi dengan sirup steril (Hasil Proses C). Hasil dari proses ini disebut Yakult Consetrate (YACON)
V. Proses Sterilisasi Air Pencampur (Proses E) Air yang sudah mendapatkan perlakuan awal selanjutnya disterilisasi dengan mesin ultraviolet (UV) dan ditampung sebagai AIR STERIL di dalam Water Tank
VI. Proses Mixing-2 (Proses F)
Proses Mixing-2 adalah proses pencampuran antara YACON dengan AIR STERIL di mesin “BLENDING”
VII. Proses Pembotolan dan Pengepakan
1. Botol-botol Polistrene dihasilkan oleh mesin Moulding, Yakult dibotolkan secara otomatis oleh mesin pengisi dan ditutup dengan Alumunium Foil. Setiap botol Yakult mempunyai Volume 65 ml.
2. Yakult yang sudah dibotolkan selanjutnya dikemas menjadi kemasan multi yang terdiri dari 5 botol/pak dan dikemas lagi menjadi kemasan Repack yang terdiri dari 10 pak Multi/pak (50 Botol)
VIII. Penyimpanan Dingin Yakult-Yakult yang sudah dikemas selanjutnya disimpan dalam “COLD STORAGE”
Sumber; http://id.wikipedia.org/wiki/Yakult

Tidak ada komentar:

Posting Komentar